Senin, 28 Januari 2013

Jam Gadang

Jam gadang ini layaknya big ben di London. Berada tepat di pusat kota dan kawasan di sekitarnya memang ramai oleh pengunjung. Bukan saja lantaran ingin sekedar nongkrong di sekitar jam gadang, tapi terdapat pasar yang menyediakan aneka ragam kebutuhan seperti baju, celana, kaset bajakan, jam, parfum, ikan asin (!), bahkan rumah makan pun bersedia saja ikut sempil di pasar ini. Ada juga mall walaupun tak begitu besar bersebrangan dengan pasar tersebut. Kebetulan saya pergi ke sana saat libur. Hari Ahad. Bisa anda bayangkan betapa ramainya kawasan ini. Pedagang dari Padang saja ternyata mengambil barang grosiran dari pasar Bukittinggi ini. Harga barang di Bukittinggi ternyata relatif murah dari Padang. Kembali ke Jam gadang. Gadang menurut segi bahasa berarti besar. Jam ini beratapkan khas Minang. Dengan runcingan seperti tanduk kerbau di tiap ujungnya. Uniknya, bila anda perhatikan baik-baik angka yang ada di jam ini. Keseluruhan menggunakan angka romawi. Tapi di angka empat yang seharusnya IV dlam romawi, tapi malah IIII. Saat adik saya mentertawakannya, ayah saya langsung sewot. Memang seperti itu, kata beliau. Itulah keunikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar